5 Peristiwa Terkait Gempa di Lombok, dari Menteri hingga Trauma Warga

Gempa bermagnitudo 7 Lombok, Nusa tenggara Barat(NTb), paa Minggu(5/8/2018),membubarkan acara makan malam para menteri dari Indonesia dan Australia. Selain Itu, gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami, tersebut membuat warga trauma, dan memilih mengungsi di luar rumah. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. '

Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) mencabut peringatan dini tsunami dua jam pasca-terjadinya gempa.

Berikut sejumlah fakta akibat gempa bermagnitudo 7 yang terjadi di Lombok pada Minggu malam (5/8/2018)

1 Para menteri kalang kabut

Jamuan makan malam yang digelar Pemerintah Provinsi NTB di Hotel Lombok Astoria dengan para pserta Indonesia-Australia Ministerial Counil Meeting(MCM) on Law and Security dan Subregional Meeting on Counter Terrorism(SRM on CT) bubar ketika gempa terjadi.

Acara makan malam tersebut diikuti delegasi dari Indonesia ,Australia, Tahiland,Mlaysia,Singapura, dan Filipina.(kodokterbang)

"Kami lagi dinner.Cukup besar rombonganya . Dan tiba tiba goyangan besar sekali terjadi. Langsung berhamburan semua, turun terus melalui emergency exit,"tutur Yassona kepada kodokterbang.com melalui sambungan telepon,Minggu malam.

2.Lampu mati, warga menangis dan trauma.

Gempa membuat panik warga. Mereka berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri,"Tadi gempanya kencang banget, sampai nangis.lampu mati, anak anak trauma,"kata Septy,ibu rumah tangga yang tinggal di Mataram,Minggu(5/8/2018). Gempa juga membuat listrik padam dan situasi tersebut menambah kepanikan warga. Reporter Dominohalo.com , melaporkan, warga berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.Warga mencari tempat aman seperti tanah lapang atau mesjid.Gempa juga membuat sejumlah bangunan rusak. "Beberapa gedung di Mataram mengalami pecah kaca dan genteng rumah rumah juga pecah,"kata Fitri. (sudah bermain)

3.Kerusakan Akibat Gempa

Gempa berkekuatan mangnitudo 7 dengan kedalaman 15 kilometer yang berpusat di darat 18 komentar barat laut Lombok Timur,NTB mengakibatkan sejumlah bqangunan mengalami kerusakan. Data sementara BNPB mencatatg di Kabupaten Sumbawa Barat,NTB, ada 1 unit rumah mengalami rusak berat. Kemudian di Kabupaten Bandung, Bali, tercatat ada satu unit rumah rusak sedang. serta di Kota Denpasar,Bali,gedung Matahari Departemen Store mengalami kerusakan dan tiga lokasi mengalami rumah rusak.

Saat ini gempa susulan masih berlangsung.Sudah terjadi 21 kali gempa susulan dengan intensitas lebih kecil,"kata Kepala Pusat Data informasi an Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dlaam keterangannya,Minggu(5/8/2018) malam.

4.Peringatan dini tsunami diakhiri

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan, peringatan tsunami telah berakhir paa Minggu(5/8/2018) malam, dalam wawancara dengan kodokterbang.com Rahmat Tryono mengungkapkan peringatan tsunami telah berakhir. Ini karena tsunami hanya stinggi 13 cm dan ini tidak signifikan sehingga warning tsunami berakhir,"katanya.

Sebelumnya,BMKG menyatakan gempa lombok yang memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara debngan status waspada dan pantai Lombok Timur dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada.

BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai. Ge3mpa dirasakan di Pulau Lombok,Pulau Sumbawa,Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian timur.

5.Warga bertahan di luar rumah

Satu jam berlalu setelah gempa bermagnitudo 7 di Lombok,Nusa Tenggara Barast,warga masih belum berani masuk ke dalam rumah, Warga masih banyak yang memilih di luar rumah karena khawatir akan terjadi gempa susulan,"kata salah seorang warga Desa Penghadang,Praya,bernama Wawan,Minggu (5/8/2018). Dilansir dari Antara, Wawan mengatakan, gempa yang terjadi malam ini terasa lebih besar dibandingkan dengan pertama kali."Gempa sangat kencang dan beruntun, membuat semua warga ke luar warga keluar rumah karena panik," kata Wawan yang saat kejadian sedang minum kpi di warung . Sementara itu, Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, telah terjadi 16 kali gepa susulan setelah gempa yang pertama."16 kali gempa susulan dengan intensitas yang lebih kecil.Ini akan terus menerus, bahkan bisa tarusan karena gempa pertamanya besar, manginudo7,"